IMG-20171113-WA0125 IMG-20171113-WA0118

Kediri, Beritamadani.co.id – Dalam rangka Memperingati Hari PahlawanTahun 2017, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, mengadakan Pagelaran Kesenian Jaranan, pada Hari Sabtu, 11 Nopember 2017, di Lapangan Kwangkalan, Kelurahan Tempurejo, mulai Pukul 15.00 WIB. sampai dengan Pukul 17.00 WIB., kemudian dilanjutkan kembali Pukul 19.30 WIB. sampai dengan Pukul 24.00 WIB.

IMG-20171113-WA0126 IMG-20171113-WA0120

Kesenian Kuda Lumping Putro Putri Wigati Wijoyo, pentas di Kelurahan Tempurejo, untuk menghibur Warga Kelurahan Tempurejo dan sekitarnya. Sejak sore sampai malam hari penonton memadati Lapangan Kwangkalan bahkan semakin malam, semakin banyak penontonnya. Mulai anak-anak, dewasa bahkan orang tua ikut melihat pentas kesenian kuda lumping ini. Penonton duduk berjajar rapi di luar pagar pembatas area pementasan.

IMG-20171113-WA0127 IMG-20171113-WA0122

Dalam sambutannya, Suminarto, SP.,MM., menyampaikan, “Pemerintah Kelurahan Tempurejo sengaja membuat hiburan dalam rangka Memperingati Hari Pahlawan. Mudah-mudahan kita mempunyai semangat seperti pahlawan-pahlawan kita yang telah berjuang membela negara kita hingga merdeka. Semoga acara ini bisa aman, lancar dan terkendali”.

IMG-20171113-WA0124 IMG-20171113-WA0121

Saat dikonfirmasi Awak Beritamadani.co.id, Mulyono sebagai penata cerita pagelaran kesenian kuda lumping menceritakan, “Perjalanan Kuda Kepang termasuk prajurit bawahan Adipati Wengker dan Bujang Ngganong bawahan Klono Sewandono diperintahkan untuk melamar Dewi Songgolangit. Sebenarnya yang disuruh melamar Dewi Songgolangit adalah si Bujang Ngganong. Ditengah perjalanan belum sampai Kediri Bujang Ngganong dihadang oleh Raden Celeng Srenggi. Terjadilah perdebatan yang akhirnya terjadi perang tanding. Dalam perang tanding ini Raden Celeng Srenggi kalah. Kejadian ini didengar oleh Prabu Singo Barong. Prabu Singo Barong keluar untuk mengejar Bujang Ngganong kemudian datanglah Klono Sewandono. Terjadilah peperangan antara Singo Barong dengan Klono Sewandono. Singo Barong disabet (dipecut,red) dengan Cemeti Kyai Samandiman oleh Klono Sewandono. Akhirnya Singo Barong tunduk kepada Klono Sewandono dan ikut bersama-sama melamar ke Kediri”.

IMG-20171113-WA0123 IMG-20171113-WA0119

Ditempat terpisah, Awak Beritamadani.co.id, menemui Kepala Kelurahan Tempurejo Suminarto, SP.,MM. Beliau menuturkan, “Pagelaran Kesenian Kuda Lumping ini untuk Memperingati Hari Pahlawan dan untuk menghibur masyarakat dan menggugah semangat warga kita untuk selalu mengenang Hari Pahlawan sehingga tergugah semangat pahlawannya”.

Kesenian Kuda Lumping merupakan salah satu kesenian daerah yang harus dilestarikan, supaya generasi yang akan datang tetap bisa menikmati kesenian daerah yang merupakan peninggalan nenek moyang. Walaupun dengan perkembangan zaman, kesenian daerah supaya tetap lestari. (Widya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Lomba Baris-berbaris Antar TK se Kecamatan Pesantren
Next post Syukuran Menyambut Acara Sarasehan dan Rencana Mendirikan Kampung Wisata Gribig Religius