Pacitan, Beritamadani.co.id – Camilan Khas dari Kota Pacitan yang sudah cukup dikenal selama ini adalah sale pisang. Ternyata masih ada camilan khas yang lain dan populer terbuat dari ubi kayu yang dikenal dengan nama kolong klithik. Camilan ini berbentuk seperti cincin bulat mirip seperti donut tetapi memiliki rasa yang berbeda, yaitu gurih, asin, renyah, dan ukurannya lebih kecil. Camilan ini banyak digemari oleh Masyarakat Kota Pacitan dan sekitarnya, sehingga untuk memenuhi permintaan pasar, saat ini banyak home industri di Desa Bodag memproduksi camilan kolong klithik.
Seperti yang dilakukan oleh keluarga Pak Misradi dan Bu Misirah, Warga Dusun Krajan, Desa Bodag, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, setiap bulan mampu mengolah ubi kayu sampai dengan 10 Ton, sekali pemrosesan bahan ubi kayu yang butuhkan sebanyak 1 Kwintal. Kegiatan usaha inipun mampu menyerap tenaga kerja dari warga sekitar sampai 10 orang, untuk sekali proses produksi kolong klithik. Sehingga dengan adanya kegiatan ini juga, mampu menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Awak Beritamadani.co.id, berkesempatan menemui Pak Misradi, pelaku usaha UMKM Kolong klithik, pada Tanggal 31 Juli 2016, mengatakan. ”Saya menggeluti usaha ini sudah hampir 25 tahun lebih, sejak anak saya masih kecil”.”Dari menggunakan peralatan yang konvensional sampai dengan memakai peralatan mesin”.”Usaha ini cukup menjanjikan, terbukti selama ini kami mampu bertahan hidup dengan usaha membuat kolong klithik”.”Kami juga mampu menyekolahkan dan membuatkan rumah anak kami, dari hasil usaha ini”.
”Modal yang kami keluarkan untuk usaha ini sekali pemrosesan adalah Rp.3.000.000,-, dengan harga bahan ubi kayu per kilo Rp.1.750,- sudah termasuk upah tenaga kerja, kayu bakar dan minyak goreng”.”Keuntungan per bulan adalah sekitar 17% sampai 20%, atau bila diperkirakan dengan uang keuntungan sebanyak Rp.5.000.000,- sampai dengan Rp.6.000.000,-. “Untungya tidak banyak tapi lumintu, dan saya juga ada beberapa usaha yang lain, seperti bertani dan penggemukan sapi”
Pada kesempatan ini pula Awak Beritamadani.co.id, diajak berkeliling untuk melihat proses pembuatan kolong klithik, kemudian dijelaskan satu-persatu, tahapan pembuatan kolong klitik. Tahapan pembuatan kolong klithik sebagai berikut: 1.Ubi kayu dikupas dan dicuci sampai bersih, 2.Ubi hasil kupasan diselep atau diparut sampai halus, 3.Ubi hasil parut kemudian disatukan dan dibungkus sak plastik, 4. Setelah dibungkus sak plastik, kemudian di pres di tempat pengepresan, 5.Ubi kayu yang telah selesai dipres, kemudian ditiriskan dan dikeringkan dipanggang diatas pawonan, sampai hasil deblengan atau pengepresan benar- benar kering, 6.Kemudian deblengan hasil pengepresan dihancurkan kembali dengan mesin parut, 7.Hasil parutan diolah dijadikan bubur atau yang disebut matengan, 8.Matengan didinginkan dan dicampur tepung supaya kalis, dinamakan gendonan, 9.Gendonan kemudian dibagi menjadi bagian kecil yang dipelintir menjadi memanjang disebut holog-holog, 10.Holog-holog dibagi lebih kecil lagi kemudian dipotong-potong sekitar 10 Cm dan disambung menjadi kolong klithik yang siap digoreng.
Dari proses pembuatan yang begitu panjang inilah Camilan Khas Pacitan, yang diberi nama kolong klithik dihasilkan. Renyah dan gurihnya camilan ini telah membentuk komunitas konsumen tersendiri, yaitu penyuka kolong klithik. Setiap menjelang Idul Fitri ataupun musim liburan, kolong klithik laris manis diburu pembeli, sebagai oleh-oleh yang populer ketika mudik.
Karena kepopuleran kolong klithik inilah Awak Beritamadani.co.id memberanikan diri untuk bertanya bagaimana bila ingin memesan camilan ini, kemudian Pak Misradi mengatakan.” Bila anda membutuhkan oleh-oleh kolong klithik, bisa datang langsung ke home industri kolong klithik milik saya, di Dusun Krajan, Desa Bodag, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten pacitan, Jatim”. “Atau bisa telpon ke Mas Nova HP. 085955082443, pasti akan dilayani”.
Semoga kerinduan akan Camilan Khas Pacitan kolong klithik, bisa didapatkan ketika pulang kampung di Home Industri Makanan milik Pak Misradi ini.(Diana)